Minggu, 01 November 2009

monera

http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0012%20Bio%201-3a.htm

Dari asal kata Bakterion (yunani = batang kecil). Di dalam klasifikasi bakteri digolongkan dalam Divisio Schizomycetes.
CIRI-CIRI UMUM
- Tubuh uniseluler (bersel satu)
- Tidak berklorofil (meskipun begitu ada beberapa jenis bakteri yang memiliki pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis dan hidupnya autotrof
- Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan Amitosis)
- Habitat: bakteri hidup dimana-mana (tanah, air, udara, mahluk hidup)
- Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10-3)

Gbr. arsitektur suatu sel bakteri yang khas

BENTUK-BENTUK BAKTERI
- Kokus : bentuk bulat, monokokus, diplokokus, streptokokus,
stafilokokus, sarkina
- Basil : bentuk batang, diplobasil, streptobasil
- Spiral : bentuk spiral, spirilium (spiri kasar), spirokaet (spiral halus)
- Vibrio : bentuk koma
ALAT GERAK BAKTERI
Beberapa bakteri mampu bergerak dengan menggunakan bulu cambuk/flagel. Berdasarkan ada tidaknya flagel dan kedudukan flagel tersebut, kita mengenal 5 macam bakteri.
- Atrich : bakteri tidak berflagel. contoh: Escherichia coli
- Monotrich : mempunyai satu flagel salah satu ujungnya. contoh:
Vibrio cholera
- Lopotrich : mempunyai lebih dari satu flagel pada salah satu
ujungnya. contoh: Rhodospirillum rubrum
- Ampitrich : mempunyai satu atau lebih flagel pada kedua
ujungnya. contoh: Pseudomonas aeruginosa
- Peritrich : mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.
contoh: salmonella typhosa
NUTRISI BAKTERI
1. Dengan dasar cara memperoleh makanan, bakteri dapat dibedakan menjadi dua:
Bakteri heterotrof: bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Kebutuhan makanan tergantung dari mahluk lain. Bakteri saprofit dan bakteri parasit tergolong bakteri heterotrof.
2. Bakteri autotrofl bakteri yagn dapat mensistesis makannya sendiri. Dibedakan menjadi dua yaitu (1) bakteri foto autotrof dan (2) bakteri kemoautotrof.
KEBUTUHAN AKAN OKSIGEN BEBAS
Dengan dasar kebutuhan akan oksigen bebas untuk kegiatan respirasi, bakteri dibagi menjadi 2:
- Bakteri aerob: memerlukan O2 bebas untuk kegiatan respirasinya
- Bakteri anaerob : tidak memerlukan O2 bebas untu kegiatan
respirasinya.
PERTUMBUHAN BAKTERI
dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 derajat C.
2. Kelmbaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri
3. Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat mematikan bakteri.
4. Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakteri.

PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN
1. Sebagai Mahluk Pengurai/Saprovor.
Bersama-sama dengan jamur, bakteri berperan sebagai pengurai
mahluk-mahluk yang sudah mati
2. Penghasil Antibiotik.
Dari bakteri golongan Actinomycetes (bentuk peralihan antara bakteri
dan jamur) dihasilkan bermacam-macam antibiotik. Misalnya:
Streptomisin >> dari Streptomyces griseus, Kloramfemikol >> dari
Streptomyces venezuelae.
3. Penghasil Bahan Pangan.
- Asam cuka >> dari Acetobacter acetil
- Yoghurt >> dari Lactobacillurs bulgaricus
- Sari kelapa/Nata de Coco >> dari Acetobacter xylinum
4. Pengikat N2 bebas di udara:
Bersimbiosis dengan tanaman Leguminosae (tanaman buah polong)
- Rhizobium leguminosarum dan R. radicicola.
Hidup bebas :
- Azotobacter, Rhodospirillum rubrum, Clostridium pasteurianum.
MERUGIKAN MAHLUK LAIN
Bakteri patogen adalah bakteri parasit yang dapat menimbulkan penyakit pada organisme lain.
Pada tumbuhan misalnya:
Xanthomonas citri >> penyebab kanker batang jeruk.
Erwinia trachelphilia >> penyebab penyakit busuk daun labu.
Pada hewan misalnya:
Bacillus antraxis >> penyebab penyakit anthrax pada hewan ternak.
Actynomyces bovis >> penyebab penyakit bengkak pada rahang sapi.
Pada manusia misalnya:
Salmonella thyphosa >> penyebab penyakit tifus
Mycobacterium tuberculosis >> penyebab penyakit TBC
Mycobacterium leprae >> penyebab penyakit lepra
Treponema pallidum >> penyebab penyakit sifilis
Shigella dysentriae >> penyebab penyakit disentri basiler
Diplococcus pneumoniae >> penyebab penyakit radang paru-paru
Vibrio cholera >> penyebab penyakit kolera
TINDAKAN PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
TERHADAP PENYAKIT BAKTERI
1.Tindakan pencegahan dengan pemberian vaksin.
Misalnya vaksin BCG >> pencegahan terhadap penyakit TBC
Vaksin DPT >> pencegahan penyakit difteri, pertusis dan tetanus
2.Tindakan pengobatan:
Dapat dengan cara pemberian antibiotik
PENGAWETAN MAKANAN
1. Cara-cara tradisional >> pengasapan, penggaraman, pengeringan,
pemanisan
2. Cara-cara modern -> Sterilisasi, Pasteurisasi, pendinginan,
penggunaan bahan kima dan teknik iradiasi

Ganggang Biru
Biologi Kelas 1 > Virus & Monera> Monera
11
< Sebelum Sesudah >

Di dalam klasifikasi, ganggang biru digolongkan kedalam Divisio Cyanophyta.
CIRI-CIRI UMUM:
- tipe sel: sel Prokariotik (sama dengan bakteri)
- Uniseluler dan Multiseluler
- Memiliki pigmen fikosianin
- Klorofil tidak di dalam kloroplas, tetapi tersebar di seluruh sitoplasma
HABITAT
- Perairan (terutama perairan tawar) dan tempat-tempat lembab.
- Mampu hidup pada perairan dengan suhu sampai 85 derajat C (sumber air panas) sehingga Ganggang Biru merupakan salah satu vegetasi perintis.

Gbr. Nostoc
CONTOH SPESIES
1. Alga biru uniseluler
- Chroococcus -> hidup di air/kolam yang tenang
- Gloeocapsa -> hidup pada batu atau epifit pada tumbuhan lain
2. Alga biru uniseluler berkoloni
- Polycistis
- Spirulina -> dapat diolah menjadi makanan kesehatan (food
suplement)
3. Alga biru berbentuk benang
- Oscillatoria
- Nostoc commune
- anabaena azollae dan anabaena cycadae bersimbiosis dengan Azolla
pinnata dan Cycas rumphii. Simbiosis Anabaena azollae dnegan Azolla
pinnata sebagai alternatif pupuk Urea, karena simbiosis ini dapat
meningkatkan kadar Nitrogen di lahan persawahan.

Ganggang merupakan tumbuhan yang belum mempunyai akar, batang dan daun yang sebenarnya, tetapi sudah memiliki klorofil sehingga bersifat autotrof. Tubuhnya terdiri atas satu sel (uniseluler) dan ada pula yang banyak sel (multi seluler). Yang Uniseluler umumnya sebagai Fitoplankton sedang yang multiseluler dapat hidup sebagai Nekton, Bentos atau Perifiton.
Habitat alga adalah air atau di tempat basah, sebagai Epifit atau sebagai Endofit.
Ganggang berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif.
BERDASARKAN PERBEDAAN PIGMEN, GANGGANG DIBAGI MENJADI 4 DIVISIO
1. CLOROPHYTA (ganggang hijau)
Mengandung pigmen hijau, yaitu klorofil
Contoh :
- Chlamydomonas sp.
- Chlorella sp.
- Euglena sp. Volvox sp. mahluk transisi antara ganggang dan
protozoa
2. CHRYSOPHYTA (ganggang keemasan)
Memiliki pigmen Karoten, disamping adanya klorofil.
Contohnya yang paling umum adalah Navicula sp. (Ganggang kresik = Diatomae), ganggang ini mengandung zat kersik yaitu silikat. Tanah yang mengandung ganggang ini disebut Tanah Diatom, baik sekali sebagai bahan lapisan pada dinamit, dapat pula digunakan sebagai bahan penggosok, saringan dan lain-lain.
3. PHAEOPHYTA (ganggang pirang=ganggang coklat)
Memiliki pigmen Fikosantin, disamping adanya klorofil. Semua anggotanya hidup di laut.
Contohnya:
- Turbinaria australis
- Sargassum siliquosum
- Fucus vesiculosus (bahan pewarna
alami)

Beberapa jenis ganggang ini menghasil-kan Asam Alginat yang berguna bagi industri tekstil dan makanan sebagai zat warna.

4. RHODOPHYTA (ganggang merah)
Memiliki pigmen Fikoeritrin, di samping ada-nya klorofil.

Contohnya:
- Eucheuma spinosum, merupakan
penghasil agar-agar.
- Gracillaria sp., menghasilkan bahan untuk
pembuatan kosmetika

http://tedbio.multiply.com/journal/item/12

B. BACTERI
Bacteri berasal dari bahasa latin bacterion yang berarti tongkat atau batang. Bacteri merupakan organisme bersel satu, berukuran kecil dan dapat dilihat dengan mikroskup pembesaran kuat. Bacteri dapat hidup di berbagai lingkungan, seperti tanah, air, udara dan juga dapat hidup pada tubuh hewan atau tumbuhan bahkan pada daerah dengan temperatur 600/ lebih.
Bacteri berperan penting dalam penguraian bahan organik dan melakukan pendauran ulang makanan, juga bermanfaat di berbagai industri makanan.
Ciri dan sifat bacteri :
1. Bentuk sel bacteri yaitu :
- bacilus (batang) :
* diplococcus (batang berpasangan)
* streptococcus (batang berantai)
- coccus (bulat) :
* stafilococcus (bulat bergerombol)
* stertococcus (bulat berantai)
* diplococcus (bulat berpasangan)
* tetracoccus (bulat empat-empat)
* sarcina (bulat delapan-delapan)
- spirillium :
* spirillium (spiral)
* vibrio (coma)
2. Ukuran sel bacteri
sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskup.
3. Struktur tubuh sel bacteri,
yaitu :
- dinding sel
- protoplas : bagian yang terletak di dalam sel, diantara membran sel, sitoplasma, ribosom, mesosome, nukleolid, dll.
- bagian yang terletak di luar dinding sel, diantaranya flagel, phili, kapsula.

Gb.


flagelum
benang-benang DNA
sitoplasma ribosom
kapsula
dinding sel
memban sel


Berdasarkan jumlah dan letak flagel bacteri dibedakan :
a. Atrik : tidak berflagel
b. Monotrik : mempunyai satu flagel di salah satu ujungnya
c. Lophotrik : mempunyai satu berkas flagel pada salah satu ujungnya
d. Amphitrik : mempunyai dua buah atau dua berkas pada kedua ujungnya
e. Peritrik : mempunyai banyak flagel pada seluruh permukaan tubuhnya

Gb. a. b. c.




d. e.


Berdasarkan sumber makanan bacteri dibedakan :
a. Bacteri autotrof : bacteri yang dapat mensintesa makanannya sendiri.
berupa :
- fotoautotrof : bila energi dari cahaya matahari
- kemoautotrof : bila energi dari kimia
b. Bacteri heterotrof : bacteri yang tidak mensistesis makan annya sendiri.
berupa :
- bacteri saprofit : mengambil sisa-sisa organik
- bacteri parasit : mengambil bahan organik dari organisme lain.
Berdasarkan sumber O2 (respirasinya) dibedakan :
a. Bacteri aerob : bacteri yang menggunakan O2 bebas untuk untuk respirasinya
contoh : Nitrosomonas, Nitrobacter, Nitrosococcus
b. Bacteri anaerob : bacteri yang tidak dapat menggunakan O2 bebas untuk respirasinya
contoh : Streptococcus lactis

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bacteri, yaitu :
a. Suhu/ temperatur, hidup pada suhu optimal antara 00 C sampai 400 C.
b. Kelembaban, umumnya hidup pada kelembaban tinggi (sekitar 85%).
c. Cahaya, gelap baik untuk pertumbuhan bactari. Umumnya cahaya merusak sel bacteri karena ultra violet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel sehingga menghambat pertumbuhan dan menyebabkan kematian.

Reproduksi bacteri
Pada keadaan lingkungan yang buruk bacteri akan membentuk spora, karena spora tahan terhadap penurunan dan kenaikan suhu. Jika keadaan lingkungan menjadi membaik, spora akan bertunas menjadi satu sel bacteri yang aktif.
Pembiakan seksual tidak terjadi pada bacteri, tetapi hanya terjadi pemindahan materi genetik dari satu bacteri ke bacteri yang lain tanpa menghasilkan zigot, peristiwa ini disebut paraseksual.
Ada 3 cara paraseksual :
- transformasi : pemindahan sedikit materi genetik/ DNA bahkan hanya satu gen saja ke bacteri lain
- konyugasi : bergandengnya dua bacteri dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik
- transduksi : pemindahan materi genetik dengan perantaraan virus
Pembiakan bacteri dengan pembelahan (aseksual) pada kondisi yang memungkinkan terjadi setiap 20 menit sekali.

Peranan bacteri dari kehidupan
1. Menguntungkan
a. Bidang pertanian :
bacteri penambat/ pemfiksasi nitrogen
contoh : Azotobacter, Clostrodium, Rhizobium
b. Bidang industri :
- makanan : Lactobacillus casei berperan dalam fermentasi air susu menjadi yoghurt
- pembentukan asam :
Acetobacter untuk pembuatan cuka dari alkohol
Propionibacterium berperan dalam pembuatan asam propinat
- pembuatan gas : Methanomonas methanica berperan dalam pembuatan gas-bio
c. Bidang farmasi :
Streptomyces griceus penghasil streptomisin
Streptomyces venecuelae penghasil kloromisetin
Streptomyces aureofasien penghasil aureomisin
d. Dalam ekosistem :
Bacteri berperan dalam proses pendauran zat organik.
2. Merugikan
a. Penyebab penyakit
Diplococcus pneumonia : penyakit radang paru-paru
Treponema pallidium : penyakit siphilis
Vibrio comma : penyakit kolera
Mycobacterium tuberculosis : penyakit TBC
Mycobacterium leprae : penyakit lepra
Shigella dysentriae : penyakit disentri
Salmonela typhosa : penyakit tiphus
Bordetella pertusis : penyakit batuk rejam
Clostridium tetani : penyakit tetanus
Pasteurella pestis : penyakit pes/sampar
Neissria gonorrhoeae : penyakit gonorrhoe
Treponema pertunue : penyakit patek
Bacilus antrasis : penyakit antrak (ternak)
Xantomonas tifi : kanker pada pohon jeruk
dll.
b. Penghasil racun
Pseudomonas cocovenenans racun pada tempe bongkrek
Escherichia coli : penyebab diare pada anak
c. Membusukan makanan
Enterobacter aerogenes : air susu menjadi berlendir
Erwinia carotovora : membusukan sayur dan buah-buahan

Cara pengawetan makanan

- Sterilisasi : pemusnahan semua bentuk kehidupan dalam makanan melalui pemanasan pada 1210 C selama
15 menit dengan disertai tekanan.
- Pasteurilisasi: pemanasan sampai 620 C selama 30 menit atau 710 C selama 15 menit.
- Pengeringan
- Pemanasan
- Pendinginan (kurang 10 C)
- Radiasi (sinar ultra violet, gama, x)
- Pengasaman
- Pengasinan
- Pemanisan
- Pengasapan
- Pengalengan
- dll.

C. GANGGANG BIRU (Cyanophyta)

Merupakan ganggang bersel satu berbentuk koloni atau benang multisel. Selain mempunyai klorofil ganggang biru mempunyai fikosianin (biru) dan fikoeritrin (merah) dengan warna biru yang dominan.
Cara reproduksi dilakukan dengan :
- pembelahan sel
- fragmentasi (pemutusan), terjadi pada yang bentuk benang
- spora
Ganggang biru dapat kita temukan di laut, kolam, reservoir, air tenang/ megalir. Juga menempel pada batu-batuan, tanah, kayu, bahkan di sumber air panas.

Manfaat ganggang biru dalam kehidupan :
- Nostoc, Anabaena, Gloeocapsa dapat mengubah N2 bebas menjadi senyawa nitrat.
- Anabaena azolla hidup bersimbiosis dengan Azolla pinnata (Pteridophyta), daun Azolla pinnata dapat dibuat kompos.
- Spirullina merupakan ganggang biru yang mengandung protein dengan kadar tinggi.
- Ganggang biru banyak dikembangkan PST (protein sel tunggal), sebagai makanan orang Africa (Chad) dan Mexico.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar